RUQYAH DAN EFEK RELAKSASI



Dalam konfrensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter
Amerika, di Sant Louis, wilayah Missuori AS, Dr
Ahmad Al-Qadhi pernah melakukan presentasi
tentang hasil penelitiannya (penelitian awal)
dengan tema: pengaruh Al-quran pada manusia
dalam prespektif fisiologi dan psikologi.
Dia
adalah seorang direktur utama Islamic Medicine
Institute for Education and Research yang
berpusat di Amerika Serikat, sekaligus sebagai
konsultan ahli sebuah klinik di Panama City,
Florida AS.
Penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
menentukan kemungkinan adanya pengaruh Al-
qur’an pada fungsi organ tubuh manusia,
sekaligus mengukur intensitas pengaruhnya jika
memang ada.
Tujuan kedua adalah efek relaksasi
atau penurunan yang ditimbulkan oleh bacaan Al-
qur’an pada ketegangan saraf refleksi beserta
perubahan fisiologi.
Penelitian ini melibatkan beberapa responden non
muslim sebanyak 5 responden: 3 laki-laki dan 2
perempuan, usia mereka berkisar 18 tahun
sampai 40 tahun. Para responden tersebut tidak
mengerti bahasa arab, apalagi untuk membaca
ayat suci Al-quran.
Penelitian ini menggunakan:
mesin pengukur yang berbasis komputer, Model
MEDAQ 2002 (Medical Data Quotien) yang
dilengkapi dengan Software, Komputer jenis Apple
2A dan sistem ditektor elektronik .
Alat super
canggih ini ditemukan dan dikembangkan oleh
Pusat kedokteran Universitas Boston dan
perusahaan Davicom di Boston Amerika Serikat.
Sebelum penelitian dimulai, setiap responden
dipasang empat jarum elektrikal pada masing
anggota tubuh , kemudian dikoneksitaskan ke
mesin pengukur yang berbasis komputer.
Hal ini
dilakukan untuk mendeteksi gelombang
elektromagnetik dan mengukur reaksi urat saraf
reflektif pada masing organ tubuh responden .
Seperti diketahui: bahwa tubuh manusia diliputi
medan elektronmagnetik, berupa bias cahaya
yang tidak terlihat.
Medan cahaya ini sekarang
dapat dipotret secara elektrik dengan Kirlian
photography
Dalam penelitian dilakukan 210 kali eksperimen
kepada lima responden. Para responden (dalam
keadaan santai dan mata tertutup) diminta
mendengarkan Al-quran sebanyak 85 kali
eksperimen, bacaan teks berbahasa Arab
sebanyak 85 kali eksperimen, dan pada 40 kali
eksperimen berikutnya tidak mendengarkan
bacaan apapun. Dalam mendengarkan bacaan Al-
quran dan bacaan teks berbahasa arab responden
dilantunkan dengan kesamaan instrumen dari
aspek lafal, tatanan pengucapan dan melodi,
sehingga responden tidak bisa membedakan
keduanya, karena memang responden tidak bisa
berbahasa arab.
Hasil penelitian tersebut menunjukan hasil positif
bahwa mendengarkan bacaan ayat suci Al-quran
memiliki pengaruh yang signifikan dalam
menurunkan ketegangan urat saraf reflektif, dan
hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif
dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer.
Adapun pengaruh yang terjadi berupa: Adanya
perubahan-perubahan arus listrik di otot,
perubahan daya tangkap kulit terhadap konduksi
listrik, perubahan pada sirkulasi darah, perubahan
detak jantung, dan kadar darah pada kulit.
Perubahan tersebut menunjukan adanya relaksasi
atau penurunan ketegangan urat saraf reflektif
yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran
pembuluh nadi dan penambahan kadar darah
dalam kulit, diiringi dengan peningkatan suhu kulit
dan penurunan frekwensi detak jantung.
Pengenalan Tentang Ruqyah Syar'iyah
Ruqyah adalah salah satu amalan yang dilakukan
oleh Rasulullah, para sahabat dan salafus soleh
untuk menjaga kesihatan fizikal dan jiwa.
Terdapat banyak hadith-hadith sahih dan hasan
yang meriwayatkan tentang ruqyah dan hal-hal
yang berkaitan dengannya.
Rasulullah s.a.w
pernah diruqyah oleh malaikat Jibril.
Rasulullah
sendiri pernah meruqyah sahabat-sahabat
baginda seperti Saad bin Abi Waqqas dan Ummul
Mukminin Hafsah binti Umar.
Di kalangan tabiin
seperti Malik bin Dinar, Imam Ahmad bin Hanbal
dan juga muridnya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan
Ibnu Taimiyyah juga meruqyah. Tokoh-tokoh dari
zaman sekarang adalah seperti Imam Hassan Al
Banna, Syeikh Abdus Salam Bali, Syeikh bin Baz,
Muhammad Asy Shayyim dan Muhammad Abduh
Al Mughawi dan terdapat juga di Malaysia seperti
Ustaz Haron Din, Ustaz Ahmad Kasimin, Ustaz
Ismail Kamus dan lain-lain lagi.
Visual Grafik Frekuensi Alunan Ruqyah :
Keterangan : warna putih adalah frekuensi
binaural beat (gelombang otak)
Rumus Binaural Beat atau Gelombang Otak pada
alunan Ruqyah yang dilantunkan oleh Syaikh
Sa’ad Al Ghomidi dalam bentuk Formula S-Bagen
adalah sebagai berikut :
218.10+23.80/1.69 = memiliki gelombang otak
sebesar 23,81 Hz, dengan frekuensi pembawa
218.10 Hz dan amplitudo atau volume sebesar
1,69. Frekuensi 23,80 Hz adalah tingkatan
“meditasi pada kondisi stres”
249.95+06.90/2.60 = memiliki gelombang otak
sebesar 06,90 Hz, dengan frekuensi pembawa
249.95 Hz dan amplitudo atau volume sebesar
2,60. Frekuensi 06,90 Hz adalah berhubungan
dengan tulang belakang, memiliki efek pada
vitalitas, keseimbangan dan kesetimbangan.
410.60+04.00/2.38 = memiliki gelombang otak
sebesar 04,00 Hz, dengan frekuensi pembawa
410.60 Hz dan amplitudo atau volume sebesar
2,38. Frekuensi 04,00 Hz berhubungan dengan
ekstra sensor panca indera, pemecahan masalah,
berhubungan dengan memori, mengatasi
kelelahan yang kronis.
660.75+01.50/1.89 = memiliki gelombang otak
sebesar 01,50 Hz, dengan frekuensi pembawa
660.75 Hz dan amplitudo atau volume sebesar
1,89. Frekuensi 01,50 Hz berhubungan
penyembuhan kelelahan kronis dan mengurangi
perasaan negatif.
740.75+00.30/1.90 = memiliki gelombang otak
sebesar 00,30 Hz, dengan frekuensi pembawa
740.75 Hz dan amplitudo atau volume sebesar
1,90. Frekuensi 00,30 Hz berhubungan depresi.
Sedangkan ayat-ayat yang dilantunkan jika di
analisa secara terpisah dengan pemecahan ayat-
ayat ruqyah yang berhubungan dengan sugesti
kalimat yang diberikan, maka didapatkan rumus
binaural beat sebagai berikut :
Al fatihah : 127.35+0.50/1.65 dalam kurun waktu
39 detik
Al baqarah ayat 1-5 : 670.25+11.30/2.44 dalam
kurun waktu 42 detik
Al baqarah ayat 102 : 127.35+0.50/1.65 dalam
kurun waktu 1 menit 17 detik
Al baqarah ayat 163-164 : 127.35+0.50/1.65
dalam kurun waktu 1 menit 12 detik
Al baqarah ayat 255 : 806.15+7.30/1.61 dalam
kurun waktu 38 detik
Al baqarah ayat 285-286 : 127.35+0.50/1.65
dalam kurun waktu 1 menit 12 detik
Al Imraan Ayat 18-19 : 127.35+0.50/1.65 dalam
kurun waktu 46 detik
Al Araaf Ayat 54-56 : 127.35+0.50/1.65 dalam
kurun waktu 1 menit 1 detik
Al ARaafAyat117-122 : 127.35+0.50/1.65 dalam
kurun waktu 34 detik
Yunus Ayat 81-82 : 127.35+0.50/1.65 dalam
kurun waktu 27 detik
Thaha Ayat 69 : 127.35+0.50/1.65 dalam kurun
waktu 18 detik
Al Muminuun Ayat 115-118 : 127.35+0.50/1.65
dalam kurun waktu 42 detik
Ash Shaaffaat Ayat1-10 : 127.35+0.50/1.65
dalam kurun waktu 1 menit 1 detik
Al Ahqaf Ayat29-32 : 127.35+0.50/1.65 dalam
kurun waktu 1 menit 28 detik
Ar Rahman Ayat33-36 : 127.35+0.50/1.65 dalam
kurun waktu 47 detik
Al HasyrAyat 21-24 : 127.35+0.50/1.65 dalam
kurun waktu 1 menit 34 detik
Al Jin ayat 1-9 : 391.50+0.40/1.47 dalam kurun
waktu 1 menit 13 detik
Al Ikhlaash : 199.50+1.20/2.10 dalam kurun
waktu 16 detik
Al Falaq : 199.50+1.20/2.10 dalam kurun waktu
27 detik
An Naas : 199.70+1.40/2.27 dalam kurun waktu
35 detik
Untuk analisa frekuensi gelombang otak yang
terdapat dalam ayat-ayat diatas adalah :
11,30 Hz = berhubungan dengan tingkatan fokus
dan relaksasi
00,50 Hz = berhubungan dengan relaksasi yang
lebih tinggi, mengurangi sakit pada kepala,
mengurangi sakit punggung, gangguan pada
gondok dan reproduksi.
00,40 Hz = berhubungan dengan ekstra sensor
panca indera, kondisi pemecahan masalah,
berhubungan dengan memori, mengatasi
kelelahan yang kronis.
01,20 Hz = berhubungan dengan sakit kepala
01,40 Hz = Tri-thalamic entrainment format.
Melatih belahan otak kiri dan kanan agar dapat
bekerjasama (sinkron) dengan baik yang terjadi
diantara hypothalamus, pituitary dan pineal.
Sejarah Brainwave Entrainment
Riset selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa
gelombang otak tidak hanya menunjukkan kondisi
pikiran dan tubuh seseorang, tetapi dapat juga
distimulasi untuk mengubah kondisi mental
seseorang. Binaural beats pertama kali ditemukan
pada tahun 1839 oleh ilmuwan Jerman yang
bernama H.W. Dove.
Kemampuan manusia untuk “mendengar” binaural
beats merupakan dampak dari evolusi adaptasi.
Banyak spesies yang berevolusi, mampu untuk
mendeteksi binaural beats karena struktur otak
mereka. Pada manusia, binaural beats dapat
dideteksi ketika frekuensi gelombang karier/
pembawa berada dibawah 1000 Hz.
Mengapa
demikian: panjang gelombang dibawah 1000Hz
lebih panjang daripada diameter tengkorak
manusia. Oleh karena itu, panjang gelombang ini
meliputi sekeliling tengkorak dan akibatnya dapat
didengarkan oleh kedua telinga.
Pada saat gelombang suara melalui tengkorak,
setiap telinga mendengar porsi yang berbeda dari
gelombang tersebut.
Perbedaan ini yang
memungkinkan gelombang di bawah 1000 Hz
dapat terdengar.
Cara Kerja Brainwave Entrainment
Entrainment merupakan salah satu teori fisika,
dimana 2 putaran/siklus saling bersinkronisasi
secara natural satu dengan lainnya dalam rangka
menghasilkan kerja yang lebih efisien.
Entrainment adalah istilah yang digunakan untuk
melatih belahan otak kiri dan kanan agar dapat
bekerjasama (sinkron) dengan baik. Otak dengan
tingakat kerjasama yang tinggi, umumnya akan
membuat orang melihat kehidupan dengan lebih
obyektif, tanpa ketakutan dan kecemasan.
Entrainment juga terdapat dalam ilmu kimia,
astronomi, kelistrikan dan banyak lagi tetapi
dapat juga diterapkan dalam ilmu otak. Ketika
otak diberikan stimulus, melalui telinga, mata
atau indera lainnya, otak menghasilkan kejutan
listrik sebagai responnya. Hal ini disebut dengan
“Cortical Evoked Response”.
Respon elektrik ini bergerak ke seluruh bagian
otak dan menjadi apa yang seseorang lihat dan
dengar. Ketika otak mendapatkan stimulus yang
berulang-ulang dan terus menerus, seperti nada
ketukan atau kilauan cahaya, otak merespon
dengan mensinkronisasi atau entraining siklus
listriknya terhadap nada eksternal tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

TINGGALKAN SEGALA TRADISI YANG SYIRIK.

PENGALAMAN BERSETUBUH DENGAN JIN

REAKSI MUNTAH DARAH SAAT DIRUQYAH